Jumat, 16 November 2012

Happy 35th Anniversary Pah Mah

18 November 1977....

Satu hari yang sangat berarti....
Dua insan dengan karakter yang sangat berbeda menjadi satu....
Menyatu hingga maut akan memisahkan....

Hari demi hari....
Minggu demi minggu....
Bulan demi bulan....
Tahun demi tahun....

Bersama melangkah...
Mengantarkan ke-empat anaknya...
Melewati usia anak-anak, remaja, hingga dewasa...

Tak terasa 35 tahun telah berlalu...
Bukanlah waktu yang singkat...
Lebih dari setengah usia dijalani bersama-sama...

Rasa sedih, rasa senang, rasa kesal, rasa bahagia...
Bercampur seperti sebuah adonan kue....

Papa dan Mama,
Kami bahagia melihat kalian hingga di usia penikahan yang ke-35 tahun.
Kami berharap dan selalu berdoa setelah ini yang ada hanya kebahagiaan di keluarga kita.

Apa pun yang Papa dan Mama hadapi...
Bagaimana pun Papa dan Mama menyikapinya...
Rasa sayang dan cinta akan selalu ada diantara kalian...
Seperti rasa sayang dan cinta kami kepada kalian yang tidak akan pernah berhenti...

Sekali lagi...
Selamat Ulang Tahun Pernikahan Ke-35 Pah, Mah..

18 November 2012
Kami Yang Menyayangi Kalian,
Hendro, Indrie, Nunus, Noeke

Sabtu, 10 November 2012

{×_×}

Berkata itu sangatlah mudah.
Tapi menjalaninya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Aku masih memiliki perasaan itu.
Masih tersimpan sangat rapi pada tempatnya, walau kamu memberikan hadiah kekecewaan.

Aku mencoba untuk berlapang dada.
Dan terus mencoba.

Tapi...
Tiba-tiba kamu kembali lagi.
Entah kembali untuk apa.

Untuk memulai lagi dari awal?
Atau....
Hanya penghibur hatimu yang menerima penolakan dari seseorang yang menjadi impianmu?

Hanya kamu yang tahu apa jawabannya hubby....

Dulu aku pernah berkata....
Bisa menyayangi kamu itu indah....

Dan memang benar adanya....

Menyayangi kamu itu seperti orang yang ketergantungan obat terlarang....

Saat kamu berhenti menekan nomorku dan mengetikkan pesan untukku di ponselmu, rasanya seperti aku tidak mendapatkan obat terlarang dan menjadi sakaw.

Saat ada panggilan dan pesan di layar ponselku tertera nomormu, aku seperti mendapatkan obat terlarang kembali.

Tapi....
Tolong jangan memberikan seauatu yang palsu kembali.
Sesuatu yang aku harapkan tapi tiba2 kamu hapus karena ada orang lain.

Aku bukan robot.
Aku manusia yang masih punya perasaan karena punya hati.
Dan hatiku hanya satu yang sudah retak.