Sabtu, 10 November 2012

{×_×}

Berkata itu sangatlah mudah.
Tapi menjalaninya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Aku masih memiliki perasaan itu.
Masih tersimpan sangat rapi pada tempatnya, walau kamu memberikan hadiah kekecewaan.

Aku mencoba untuk berlapang dada.
Dan terus mencoba.

Tapi...
Tiba-tiba kamu kembali lagi.
Entah kembali untuk apa.

Untuk memulai lagi dari awal?
Atau....
Hanya penghibur hatimu yang menerima penolakan dari seseorang yang menjadi impianmu?

Hanya kamu yang tahu apa jawabannya hubby....

Dulu aku pernah berkata....
Bisa menyayangi kamu itu indah....

Dan memang benar adanya....

Menyayangi kamu itu seperti orang yang ketergantungan obat terlarang....

Saat kamu berhenti menekan nomorku dan mengetikkan pesan untukku di ponselmu, rasanya seperti aku tidak mendapatkan obat terlarang dan menjadi sakaw.

Saat ada panggilan dan pesan di layar ponselku tertera nomormu, aku seperti mendapatkan obat terlarang kembali.

Tapi....
Tolong jangan memberikan seauatu yang palsu kembali.
Sesuatu yang aku harapkan tapi tiba2 kamu hapus karena ada orang lain.

Aku bukan robot.
Aku manusia yang masih punya perasaan karena punya hati.
Dan hatiku hanya satu yang sudah retak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar